Jika ada hal selain bertanding dan melatih sepakbola yang Louis van Gaal tampaknya kuasai, sepertinya hal tersebut adalah soal berpikir dan berbicara. Sayangnya berpikir dan berbicaranya juga soal permainan sepakbola.
Itulah sebabnya pelatih asal Belanda ini senang sekali berbicara tentang “filosofi”-nya.
“Satu yang paling penting adalah filosofi saya, dan ketika tim tetap dengan filosofi saya, tim bisa melakukannya karena setiap pemain telah bermain dalam filosofi tersebut,” katanya setelah kemenangan di Bulan Desember atas Liverpool.
Itu adalah pernyataan khas Van Gaal. Jika menang, ia mengatakan itu karena filosofi. Sementara jika kalah, ia akan mengatakan itu karena tim tidak menerapkan filosofinya dengan cukup baik.
Tapi enam bulan setelah kedatangannya di Old Trafford, ada banyak orang yang tidak benar-benar paham sepenuhnya apa filosofi Van Gaal tersebut. Beberapa orang tidak yakin, bahkan beberapa lainnya tidak memiliki petunjuk atau clue sama sekali.
Melihat karirnya sejauh ini, menarik sekali tentunya kita memahami apa sesungguhnya filosofi Van Gaal tersebut. Di Ajax Amsterdam, FC Barcelona, FC Bayern Munich, dan tim nasional Belanda, ia selalu bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip filosofi yang sama.
Sistem dan organisasi adalah nomor satu
Beberapa manajer melihat skuat yang tersedia untuk mereka, dari situ kemudian mereka mencoba menciptakan sistem taktis di sekitarnya. Tetapi tidak dengan Louis van Gaal.
Sebelumnya, Van Gaal selalu menggunakan sistem yang sama, yaitu 4-3-3 menyerang dengan peran yang jelas untuk setiap posisi. Itulah yang (biasanya) timnya akan mainkan. Tidak peduli apapun yang terjadi.
Kata “reaktif” tidak ada dalam pikiran Van Gaal. Pelatih asal Belanda ini tidak akan mengubah taktik, karena menurut Van Gaal, terserah lawan untuk bereaksi terhadap tim dan taktiknya, ia akan tetap sama. Ketabahan ini telah membawa Van Gaal mencapai banyak gelar di lemari pialanya.
Paling tidak, ini juga tentunya yang Van Gaal bawa ke Manchester United. Namun, badai cedera yang datang malah membuat Van Gaal telah menggunakan sebagian besar pemainnya yang tersedia di sepanjang Liga Premier, yaitu total 31 pemain. Luar biasa.
Ia telah merubah formasi lima kali. Formasi favoritnya, 4-3-3, hanya ia pakai sekali saja. Dia juga telah memilih pemain tidak sesuai dengan posisi alaminya.
Van Gaal lebih sering memakai formasi tiga bek, yaitu sebanyak 11 pertandingan. Dari pertandingan sebanyak itu, ia hanya berhasil memenangkan 4 di antaranya, sementara kalah 2 kali (termasuk yang terakhir saat menghadapi Southampton di kandang sendiri).
Diambil dari link : http://panditfootball.com/taktik/apa-sebenarnya-filosofi-louis-van-gaal/
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label
Analisa
Labels:
Analisa
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar