Sejauh ini, banyak sales yang masih terkendala oleh hasil penjualannya karena tidak mencapai target. Kalau di daerah yang kita kerjakan sama sekali mengalami fase stuck dan tidak berkembang. Maka kita harus cek atau periksa hal apa yang bikin hasil dari penjualan kita stagnan. Kalau kita sudah tau masalahnya, lalu kita bisa menciptakan solusi tersebut dari masalah yang kita miliki.
Jika pencapaian omset diukur dari
minggu ke minggu, Berikut ini kunci rahasia omset penjualan agar meningkat :
1. Bekerja berbasiskan data
Banyak dari kita
atau sebagai sales yang meremehkan data. Padahal data adalah faktor kunci kita
dalam bekerja. Sayangnya banyak di antara kita yang berfokus pada aktivitas
lapangan tapi lemah dalam soal data. Dapat dikatakan bekerja terkait data erat
kaitannya dengan tim administrasi atau supervisor, karena hanya mereka yang
memiliki keleluasaan dalam mengakses data. Padahal bagi seorang sales, jika
bekerja berdasarkan data maka seorang sales di lapangan dapat menganalisa mana
yang bisa jadi prioritas mana yang tidak, mana yang berkontribusi besar bagi
omset mana yang tidak, mana yang efektif dan mana yang tidak, mana yang harus
dikejar dan mana yang tidak harus dikejar.
Contoh kongkritnya
begini. Jika kita ingin meningkatkan omset kita harus tahu berapa nilai omset
kita di minggu kemarin. Tidak hanya dalam bentuk totalan minggu kemarin, tapi
kita harus memiliki data lebih spesifik omset secara per hari bahkan sampai per
outlet.
Pengetahuan soal
data secara harian akan menjadi stimulus dan perangsang dalam mengejar omset.
Mengenai berapa yang harus dikejar tidak lagi abstrak, tapi dalam bentuk angka
yang spesifik. Itu kuncinya. Sehingga kita memiliki parameter yang kongkrit dan
tidak mengawang-ngawang ketika sedang push
omset. Hal yang mengawang-ngawang yang justru akan membuat kita lupa dan tidak
gigih dalam mencapai goals omset.
Jadi selalu pegang catatan sebagai data dalam bekerja di lapangan.
2. Menambah jaringan atau channel baru
Harus kita akui
kondisi pasar pada outlet/customer
existing yang kita garap tidak selamanya bagus. Ketika kita dihadapkan pada
kondisi ini maka cara terbaik seorang sales dengan mempersiapkan cadangan omset
lewat bentuk penambahan outlet atau channel baru.
Cara ini juga
bisa dilakukan ketika kita mengetahui kondisi omset di minggu ini akan
mengalami penurunan. Penambahan jaringan dan pelanggan baru akan menjadi
cadangan kantong yang dapat menambal omset yang menurun bahkan akan membalikan
kondisi omset yang tadinya menurun jadi meningkat.
Karena kita
harus selalu meyakini masih luas dan besar coverage outlet atau customer yang
belum tersentuh oleh kita.
Terkait
bagaimana cara mencari jaringan baru atau outlet potensial? Akan dibahas
khusus.
3. Meningkatkan kualitas servis yang kita miliki
Ada beberapa hal
yang bisa dikatakan merupakan pelayanan terbaik pada pelanggan kita. Di antara
sekian banyak pelayanan terbaik dalam meningkatkan omset, yaitu sebagai
berikut:
·
Sediakan waktu yang proporsional bagi outlet atau
customer potensial untuk melakukan pembinaan.
·
Memahami masalah yang dialami customer, setelah
memahami masalah tersebut pergunakan akal kita untuk memberikan problem solving
yang dipadukan dengan produk yang kita tawarkan.
·
Memanfaatkan
beberapa tools yang dimiliki
dalam melakukan bonding dengan customer
·
Bersedia melayani kembali pembelian di luar
jadwal rutin dengan catatan kondisi memungkinkan (ini kunci khusus meningkatkan
omset mingguan)
4. Memadukan hubungan transaksional dan relasional
Sales banyak
menghabiskan waktunya untuk berinteraksi dengan customer. Padahal untuk
melakukan pendekatan pada customer, tetap saja tujuan dari seorang sales adalah
bagaimana agar produk kita terjual. Namun tidak menjadi baik juga jika sales
datang hanya untuk sebatas hubungan jual-beli saja.
Hal sebaliknya, kita diajari bahwa
cara mendekati customer yaitu dengan membangun hubungan yang relasional,
berkaitan dengan kedekatan emosional dan bisa masuk wilayah pribadi. Padahal
kadang seorang sales akhirnya kehilangan powernya dan terlalu patron (mengekor)
terhadap calon target konsumennya. Terlalu mengikuti apa kata konsumen akan
menghilangkan daya tawar salesmanship
dalam aktivitas pemasaran. Oleh karena itu harus ada komunikasi yang sifatnya
persuasif dan sugestif dari seorang sales pada customer.
Konsumen kita punya beragam
karakter, namun peluang untuk menghasilkan omset selalu ada, tinggal kita harus
pintar memilih masuk lewat pintu yang mana.
5. Perhatikan dan atur pelanggan-pelanggan kunci
Di antara kita pasti
ada yang tau mengenai teori pareto 80/20. Teori ini menjelaskan bahwa 80 persen
konsekuensi berasal dari 20 persen penyebab. Dalam melihat konteks omset bisa
diartikan bahwa bisa jadi 80 persen omset yang kita buat berasal dari 20 persen
pelanggan-pelanggan kunci kita. Berfokuslah dulu pada porsi 20 persen pelanggan
kunci kita, karena dari merekalah sumber penghasil omset besar kita secara
keseluruhan.
Analogi secara
spesifiknya yaitu jika kita memiliki total 20 outlet. Ada 4 outlet yang menjadi
prioritas kita. Jika dari ke 4 outlet kunci tersebut ada 2 outlet yang
mengalami penurunan penjualan, maka kita upayakan 2 outlet lainnya bisa di push omsetnya dan dilakukan treatment
khusus untuk bisa membalikan kondisi minus menjadi plus. Ketika kita dapat melakukan
treatment terhadap 20 persen outlet
kunci kita, maka kita akan terus dapat meningkatkan ritme dan produktivitas
omset kita.
Bagaimana jika
dari 4 outlet kunci terdapat 3 outlet yang mengalami penurunan? Maka solusinya
adalah pada trik nomor dua yaitu menambah jaringan-jaringan dan channel baru
yang potensial untuk menjadi kantong omset baru kita.
Komentar
Posting Komentar